Monday, May 14, 2018

Gogon 'Srimulat' Meninggal Dunia

Lama tak terdengar kabar, beredar berita soal kepergian pelawak berjambul Gogon. Komedian yang dikenal luas setelah bergabung dengan Srimulat itu wafat di usia 58 tahun.
Pemilik nama asli Margono itu wafat di Rumah Sakit Kotabumi Lampung, Selasa (15/5) pukul 05.00 WIB. Beredar pesan berantai yang mengungkap soal kepergian pelawak asal Surakarta tersebut.
"Innaalillahi wainnailaihi rojiun. Telah meninggal dunia kawan kita pelawak gogon margono srimulat tadi pagi jam 05.00 di rumah sakit kota bumi lampung," demikian keterangan pesan tersebut.
Sahabat Gogon, Polo, membenarkan kabar duka tersebut dan mengungkap dirinya cukup kaget. Polo sejauh ini belum tahu penyebab pasti meninggalnya Gogon. Namun sebelumnya pelawak kelahiran 31 Desember 1959 tersebut pernah memiliki riwayat penyakit jantung.
"Iya, benar, ini saya bangun tidur baca grup kaget dapat dari teman-teman," kata Polo. "Sakitnya udah lama. Gogon di akhir ketemu kita, gerak selangkah aja ngos-ngosan. Cuma orangnya agak 'keras' kalau disuruh berobat. Dia cuma bilang kata dokter, Jantung."

Gogon sebelumnya berada di Lampung untuk mengisi acara kampanye. Ia hadir bersama Kadir dan Didi Kempot.
"Infonya sih dia habis show di Lampung sama Kadir dan Didi Kempot. Makanya keputusan dibawa ke Solo juga karena mas Didi yang minta. Jadi penyebab meninggalnya apa, nanti saya masih mau konfirmasi lagi," kata Polo.
Sementara itu, seorang kenalan sempat mengungkap hari-hari terakhir Gogon sebelum wafat. Dalam sebuah foto, Gogon masih tampak segar bugar dan menebar senyum. "Padahal baru 2 hari yang lalu kita makan sate bareng...sekarang sampean sdh dipanggil oleh Nya...selamat jalan Pak Gogon... #ripgogon #gogon," kata pemilik akun Instagram roni.images.

Sunday, May 13, 2018

Cara Mengatasi Trauma


Gangguan stress pasca-trauma atau yang lebih dikenal dengan PTSD (post-traumatic stress disorder) adalah gangguan kesehatan mental yang cukup serius, diakibatkan oleh suatu kejadian yang menyebabkan seseorang trauma. 
Meskipun pengalaman yang dialami seseorang tidak selalu seburuk apa yang mereka pikirkan, namun kondisi trauma dapat menyebabkan ia merasa dalam bahaya, hanya dengan mengingat suatu hal dari pengalaman tersebut. Perubahan gaya hidup adalah salah satu cara untuk merubah pemikiran seseorang terhadap suatu hal dan diharapkan dapat mengurangi gejala seseorang yang mengalami PTSD. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi PTSD.

1. Kenali gejala PTSD Pengalaman 
seperti bencana alam, penganiayaan, kecelakaan, atau terorisme dapat dengan mudah kembali teringat oleh penderita PTSD melalui mimpi buruk, ingatan sekilas, ataupun ingatan yang mengganggu pikiran. Orang yang mengalami PTSD sering kali tidak dapat mengekspresikan emosi, menarik diri dari berbagai rutinitas dan lingkungan sosial, serta mengalami berbagai gejala gangguan kognitif. Dalam jangka panjang PTSD dapat memicu depresi dan panic attack. Mencari tahu penyebab trauma seseorang diperlukan untuk mengetahui bagaimana mencegah rasa trauma datang kembali. Di samping itu, bergabung dengan kelompok dukungan terkait trauma tersebut dapat membantu mengingatkan bahwa kita tidak sendiri mengalami kondisi ini.

2. Mendekatkan diri kembali ke lingkungan sosial 
Menjauhkan diri dari orang terdekat malah dapat menyebabkan kita sering sendirian, dan cenderung mengingat kembali apa yang membuat trauma. Sebaliknya, berbagi cerita dengan seseorang dapat mengurangi tekanan pikiran dibanding menyimpan masalah yang dialami sendiri. Lingkungan keluarga dan teman adalah tempat terbaik untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.

3. Memulai terapi 
Beberapa gejala PTSD dapat membuat kita merasa lelah dan mengurangi kualitas waktu istirahat. Akibatnya performa dalam pekerjaan, sekolah, maupun hubungan pribadi pun jadi terganggu. Terapi adalah salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut, baik terapi kejiwaan maupun konsumsi obat seperti anti-depresan dan obat tidur. Upaya ini tidak menghasilkan efek yang cepat, namun penting dilakukan untuk membantu menghadapi trauma dengan kondisi pikiran yang lebih jernih. Iringi terapi dengan mengurangi sumber stres agar pemulihan PTSD berjalan efektif.

4. Alihkan perhatian dengan hal yang positif 
Berbagai aktivitas seperti bekerja maupun menjadi relawan adalah salah satu cara mengalihkan pikiran dari ingatan dan emosi yang tidak diinginkan. Meskipun menfokuskan pikiran pada suatu pekerjaan tidak akan langsung menghilangkan gejala PTSD, namun hal ini dapat meminimalisir dampak buruk saat mengingat trauma yang dialami, dan membantu menyeimbangkan kehidupan kembali. Mengalihkan perhatian kepada hal positif saat sendirian adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan untuk mencegah ingatan trauma datang kembali.

5. Memulai aktivitas relaksasi secara rutin 
Hal ini dapat dilakukan dengan menjalani berbagai aktivitas yang dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang, seperti mendengarkan musik, meditasi, stretching, rekreasi, maupun berolahraga. Kondisi rileks tidak hanya membutuhkan ketenangan pikiran, namun juga memerlukan kekuatan fisik. Oleh karena, itu keduanya perlu terpenuhi saat melakukan aktivitas relaksasi. Namun perlu diingat, tujuan melakukan aktivitas tersebut adalah melupakan sejenak segala hal yang membuat stress atau yang memperburuk kondisi emosi, sehingga pilihlah aktivitas yang benar-benar membuat pikiran tenang. Hindari aktivitas dengan stimulus negatif dari lingkungan saat sedang berupaya untuk rileks, misalnya mendengarkan lagu sedih yang dapat mempengaruhi kondisi emosi. Hal ini tidak akan membantu menjadi lebih tenang dan hanya akan membuat kita menarik diri dari aktivitas tersebut.

Yang tidak boleh dilakukan dalam mengatasi trauma 
Setiap orang memiliki sikap yang berbeda terhadap suatu rasa trauma, namun sering kali mereka melakukan hal yang negatif dan tidak menyelesaikan masalah. Menyalahgunakan alkohol dan obat, serta menghindarkan diri dari rasa trauma, adalah cara kurang sesuai untuk mengatasi PTSD. 

1.Menyalahgunakan obat dan alkohol 
Dua hal ini mungkin membuat seseorang melupakan masalah dan meningkatkan kepercayaan diri, meski hanya sementara, namun hal tersebut tidak akan membuat pikiran menjadi lebih jernih saat mengalami trauma. Efek ketergantungan dari obat dan alkohol juga dapat memperburuk keadaan mental sehingga memicu kekerasan, kecelakaan, dan keinginan untuk bunuh diri.

2. Tak mau mengakui trauma 
Dilakukan dengan berbagai cara seperti menghindari lingkungan sosial dan menganggap dirinya tidak punya masalah dan tidak memerlukan bantuan terapi. Menenangkan diri dengan cara menyendiri dan menghindari orang terdekat secara berlebihan bukanlah hal yang tepat, karena akan menjauhkan kita dari dukungan yang mungkin dibutuhkan. Sama halnya dengan menyembunyikan emosi dan menghindari terapi, karena ini tidak akan menyelesaikan trauma yang dapat kembali sewaktu-waktu meskipun kita menganggap semua baik-baik saja.




Megejutkan ! Ternayata Pelaku Pengeboman Merupakan Satu Keluarga ?


Teror bom kembali melanda Tanah Air pada Minggu (13/5). Kali ini sasarannya tiga gereja di Surabaya yakni di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat (GPPS) di Jalan Arjuna.

Korban jiwa dan luka berjatuhan karena teror bom tersebut. Hingga saat ini dikabarkan telah ada 13 korban jiwa dan 42 orang terluka akibat peristiwa tragis itu. Sementara pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus teror bom ini.

Baru-baru ini kepolisian akhirnya berhasil mengungkap identitas pelaku pengeboman gereja tersebut. Yang mengejutkan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa para pelaku pengeboman diduga ternyata satu keluarga.

"Jadi pelaku diduga 1 keluarga," ujar Tito Karnavian di RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu (13/5). Tito kemudian menjelaskan pembagian "peran" anggota keluarga ini terhadap aksi pengeboman.

Menurut Tito, pelaku pengeboman di Gereja Pantekosta Pusat merupakan sang ayah berinisial D. Sebelum melakukan pengeboman di Gereja Pantekosta Pusat, D mengantar sang istri, PK, dan kedua anak perempuannya di GKI Diponegoro.

"Sebelumnya dia drop istri dan dua anak perempuan," ungkap Tito. Sementara itu pelaku lainnya yang mengebom Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela diduga merupakan kedua anak laki-laki dari D.

"Untuk gereja Santa Maria diserang oleh dua sosok yang diduga merupakan anak laki-laki dari D dan PK," tutur Tito. Tentunya pernyataan Kapolri ini cukup mengejutkan banyak pihak.

Apalagi saat polisi melakukan penggeledahan di rumah kontrakan D. Polisi menemukan bom rakitan di kontrakan yang beralamat di Perumahan Wonorejo Asri, Rungkut.

Petugas Densus 88 menemukan bom rakitan tersebut dan langsung mengambil tindakan cepat. Mereka langsung membawa bom itu ke area sekitar rumah tersebut sebelum mensterilkannya terlebih dahulu.

Setelah itu petugas densus 88 langsung meledakkan bom tersebut agar tak disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab. Sebelum meledakkannya, petugas sempat terdengar memberi aba-aba.Hingga saat ini tragedi teror bom di Surabaya itu masih menjadi sorotan masyarakat luas. Masyarakat awam dan para selebriti beramai-ramai menunjukkan dukungannya dengan tagar #PrayForSurabaya di sosial media.

Setelah 9 Tahun Terungkap Penyebab Aldi Taher Dan Dewi Persik Cerai !


Perceraian Dewi Perssik dengan Aldi Taher sudah lama berlalu. Pasangan ini berpisah kurang lebih 9 tahun silam dan tetap menjalin hubungan baik sampai sekarang.
Meski demikian, pedangdut asal Jember yang akrab disapa dengan nama Depe itu mengaku sempat trauma karena perceraiannya dengan Aldi Taher. Terlebih penyebab mereka cerai ternyata sangat mengejutkan.
"Kita sama-sama saling mendoakan. Aku juga respek sama Aldi Taher karena selama ini ia terbuka kepada masyarakat. Ia mengakui kesalahannya ada di aku (Aldi Taher), dan mengungkap bahwa selama ini tak pernah memberikan nafkah baik lahir maupun batin," ungkap Dewi kepada Billy Syahputra dan Raffi Ahmad di acara Raffi Billy and Friends yang tayang di Trans TV.
Karena Aldi terbuka, Depe pun merasa dirinya harus memaafkan mantan suaminya itu. Dan kemudian Depe mengungkap alasan utama penyebab ia bercerai dari Aldi Taher kala itu.

Selain percekcokan yang sudah berlangsung cukup lama, ada alasan lain yang membuat Depe nekat bercerai. Penyebabnya adalah karena ternyata cinta Aldi tidak tulus kepadanya.
"Karena waktu itu kan aku dijadikan taruhan, Aldi dan teman-teman bandnya. Makanya bercerai," ujar Depe.
Ketika ditanya Billy dari mana ia tahu kalau dijadikan taruhan, Depe hanya menjawab bahwa ia tahu saja. Dan hal itu yang sempat membuatnya trauma menjalin hubungan dengan pria. Takut menjadi bahan permainan pria lagi.
Namun kini hubungan Depe dengan Aldi sudah sangat baik. Ia bahkan membuka pintu kesempatan jika Aldi ingin kerja bareng dengannya. 'Pasti lebih seru," tukas Depe.

Ledakan Bom Di Gereja Santa Maria, 2 Orang Tewas Termasuk Pelaku Bom Bunuh Diri

Baru dikejutkan dengan peristiwa wanita yang berniat menusuk polisi di Mako Brimob, sekarang aksi berbau terorisme kembali terjadi. Kabar mengejutkan kali ini datang dari Surabaya. Ledakan diketahui terjadi di tiga gereja sekaligus pada hari Minggu (13/5/2018).
Ledakan pertama terjadi di Gereja Katolik Santa Maria, yang berada di kawasan Ngagel Madya. Tak berapa lama pihak kepolisian mendapat kabar kalau ledakan juga terjadi di Jalan Diponegoro, tepatnya di gereja GKI Wonokromo. Ledakan juga diketahui terjadi di Jalan Arjuno.
"Ada tiga lokasi ledakan. Ketiganya terjadi di Gereja Santa Maria, GKI Wonokromo Diponegoro, dan Gereja di Jalan Arjuno," ujar Frans saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (13/5/2018).
Ledakan yang terjadi di Surabaya © liputan6.com
Ledakan yang terjadi di Surabaya © liputan6.com
Dari kejadian mengejutkan ini diketahui ada dua korban meninggal, akibat ledakan di Gereja Santa Maria. Satu meninggal di tempat kejadian perkara, satunya di rumah sakit. Menurut Kombes Frans, salah satu yang tewas adalah pelaku bom bunuh diri. Sedangkan satu korban lainnya adalah jemaat gereja. Frans menjelaskan, ledakan yang terjadi tepat di depan Gereja Santa Maria Surabaya terjadi cukup keras hingga serpihan terlempar 150 meter.
Ledakan juga menimbulkan korban luka, termasuk dua polisi yang berjaga dan masyarakat. "Masih dirawat 13 orang, termasuk anggota polisi," kata Kombes Frans.
Belum jelas siapa saja masyarakat yang menjadi korban luka. Menurut Frans, selain jemaat, masyarakat yang melintas juga kemungkinan cedera. "Kita akan ungkap secepatnya," tambah dia.
Pascakejadian, area di sekitar gereja sudah disterilkan. Polisi menyisir untuk mencari kemungkinan adanya bom lain yang mungkin masih ada di sana.

Wednesday, May 9, 2018

Bayi Ini Dilahirkan Saat Ujian !!


Sesosok bayi yang masih berlumuran darah ditemukan dalam toilet di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, oleh petugas kebersihan, Suri (41), warga Kampung Nipa-nipa Antang, Kecamatan Manggala, Selasa (8/5/2018). 
Belakangan diketahui, bayi tersebut baru dilahirkan oleh salah seorang peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) berinisial IF (18), warga Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
IF kedapatan oleh petugas SBMPTN tiga kali keluar masuk dalam toilet dengan kondisi meringis dan pucat.
Ishaq Rahman dari bagian Humas Unhas dalam keterangan persnya mengatakan, bayi yang ditemukan di toilet dalam kondisi hidup dan langsung dilarikan ke RS Unhas untuk mendapatkan perawatan tim medis.

Ishaq menceritakan, terungkapnya kasus penemuan bayi ini berawal dari kecurigaan dengan petugas dengan IF yang mengeluh sakit perut dan tiga kali minta izin ke toilet.
IF ke toilet dalam keadaan lama, hingga waktu SBMPTN masuk pada sesi kedua.
“IF yang kondisi meringis kesakitan dan wajahnya pucat, petugas SBMPTN pun tidak membiarkan masuk ke dalam ruang ujian. Apalagi, pada pakaian IF terdapat bercak darah dan dalam kondisi basah,” kata Ishaq.
“Karena petugas lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan peserta SBMPTN, IF pun dianjurkan diperiksa kesehatannya oleh tim medis yang telah disediakan.”
Di saat itu pula, lanjut Ishaq, ditemukan sesosok bayi terbungkus kain seadanya dalam tabung penampungan air klosed oleh petugas kebersihan.
Bayi tersebut  kemudian dilarikan ke RS Unhas untuk mendapatkan pertolongan tim medis. Demikian pula IF dibawa ke RS Unhas untuk diperiksa kesehatannya. 
“Saat bayi laki-laki seberat 1,4 kg dan IF diperiksa kesehatannya di ruangan IGD yang sama, barulah tim medis mendapat kepastian. IF mengakui bahwa bayi tersebut adalah anaknya yang baru dilahirkan dalam toilet,” ungkapnya. 
Ishaq menegaskan, IF tidak akan lulus mengikuti SBMPTN karena seleksi tidak diselesaikannya.
Kasus penemuan bayi ini selanjutnya diserahkan pihak Unhas ke aparat kepolisian Polsekta Tamalanrea guna proses penyelidikan. (Hendra Cipto)

Susah Menghadapi Orang Berwatak Keras ? Ini Caranya !


Di dalam hidup pastinya kita bertemu pun dengan orang-orang yang memiliki perwatakan keras. Dan jika kamu tak pandai berkomunikasi, maka tentu kamu tak akan bisa berkomunikasi dengan baik saat bersama dengan mereka.
Nah, demi menghindari diri dari sesuatu yang bisa membuat hubungan kian runyam. Ini adalah 7 cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi orang-orang berwatak keras.

1. Bicaralah dengan Jelas dan Tegas

Orang yang berwatak keras memiliki kecenderungan dalam hal memandang lemah orang lain atau lawan bicaranya. Karena itu, berbicaralah dengan jelas dan tegas, jangan mau terintimidasi oleh mereka. Tapi tetap ingat bahwa kamu juga perlu untuk tetap memperhatikan kata-kata yang kamu keluarkan. Hargai orang lain meski orang lain itu tak memberikan penghargaan kepadamu.

2. Jangan Asal dalam Menerima Semua Bantuannya

Perhatikan dengan lebih teliti. Kamu harus mampu membedakan kapan mereka memang benar tulus membantumu dan kapan mereka tak benar-benar tulus dalam memberikan bantuannya terhadapmu. Karena terkadang orang berwatak keras cenderung ingin menolongmu untuk membuatmu terlihat lebih lemah dari mereka. Nah, kalau sudah begini kamu perlu bijak dalam hal menyikapinya.

3. Batasi Diri, Jangan Terlalu Dekat dengan Mereka

Jangan membangun hubungan yang terlalu dekat dengan mereka jika kamu  memang tidak memerlukannya. Batasi dirimu sendiri. Dengan begitu kamu tetap bisa menjaga hubungan yang lebih sehat dengan mereka dan meminimalisir perdebatan karena terlalu dekat.

4. Jangan Mudah Terpancing Emosi Olehnya

Kamu harus tahu kapan waktu yang tepat untuk berhenti berdebat dengannya. Jangan mudah terpancing emosi. Jika memang mereka sudah memulai memberikan sinyal adanya perdebatan yang lebih besar, sebaiknya sudahi obrolanmu dan coba untuk lebih tenang. Berdebat dengan mereka bukanlah hal yang penting untuk kamu lakukan.

5. Jika Tak Bisa Diajak Kerjasama Lagi, Maka Tinggalkan

Bijaklah dalam bersikap. Kamu harus pandai dalam mengambil keputusan. Jika memang dia sudah tak bisa lagi kamu ajak kerjasama, maka tinggalkan saja. Jangan membuang waktumu dengan hal yang akan berujung sia-sia.

6. Jangan Terlalu Menggunakan Hati Saat Berdebat Dengannya

Kontrol emosimu sendiri. Jika perdebatanmu dengan mereka memang sudah usai, maka sudahi juga emosimu saat itu juga. Jangan terlalu mengambil hati atas semua perkataan dan perlakuannya terhadapmu, anggap saja sebagai angin lalu.

7. Hibur Dirimu Sendiri dengan Melakukan Hal yang Kamu Sukai

Berhubungan dengan orang-orang berwatak keras memang sangat menguras emosi. Karena itulah kamu perlu memanjakan dirimu sendiri untuk refreshing dengan melakukan hal yang kamu sukai. Tak perlu takut, lakukan saja apa yang kamu mau.

Gogon 'Srimulat' Meninggal Dunia

Lama tak terdengar kabar, beredar berita soal kepergian pelawak berjambul  Gogon . Komedian yang dikenal luas setelah bergabung dengan  Sri...